PENGERTIAN MENGGAMBAR TEKNIK
DAN ELEMEN PELENGKAPNYA
Menggambar merupakan salah satu cara komunikasi antara seseorang dengan yang lainnya. Hal ini dapat dipahami karena dengan melihat suatu gambar maka seseorang akan dapat mengerti arti gambar itu, atau mengerti maksud si pembuat gambar sehingga terjadi komunikasi antara si penggambar dengan orang yang melihat gambar tersebut.
Namur, arti suatu gambar bagi seseorang dapat berbeda dengan yang lainnya (tidak eksak). Contohnya sebuah gambar pemandangan. Orang yang melihatnya tidak bisa menentukan secara pasti/eksak, misalnya tingginya berapa meter, lebarnya, jauhnya, lebar jalan, dan lain-lain tidak dengan ukuran yang eksak.
Gambar teknik juga merupakan suatu alat komunikasi, tetapi gambar teknik tidak akan menimbulkan tafsiran yang berbeda bagi orang yang melihatnya. Oleh karena itu, perlu ada tandatanda/patokan tertentu sebagai suatu perjanjian bersama. Patokan-patokan tersebut biasanya terdapat dalam suatu standar atau normalisasi. Standar ini penting untuk dipahami oleh orang teknik, atau orang yang akan memahami /membuat gambar teknik.
Jadi, di dalam gambar teknik harus memakai tanda-tanda gambar standa dan seragam, selengkap mungkin agar dapat memberikan pengertian yang lengkap dan dimengerti oleh orang lain.
Gambar teknik bisa digambarkan dalam bentuk:
- § dua dimensi (gambar proyeksi ortogonal);
- § tiga dimensi (gambar stereometris, perspektif).
Huruf Teknik
Di dalam gambar teknik juga harus ada keseragaman bentuk huruf, yaitu huruf teknik, yang berupa huruf besar cetak, sederhana, tidak diblok/tebal tanpa tambahan variasi apa pun. Jelasnya dapat melihat pada gambar berikut.
Normalisasi Ukuran Kertas
Adapun ukuran kertas yang biasa digunakan dalam gambar teknik adalah:
Nama
|
Ukuran
|
Garis Tepi
|
2 x Ao
Ao
Al
A2
A3
A4
A5
|
1189 x 1682
841 x 1189
594 x 841
420 x 594
297 x 420
210 x 297
148 x 210
|
10
10
10
10
10
5
5
|
Untuk membuat gambar yang membutuhkan beberapa kertas sekaligus, dianjurkan memakai kertas dengan ukuran yang sama. Untuk menentukan ukuran-ukuran tersebut dalam tabel, dipakai patokan/ukuran standar, yaitu A0, yang luasnya adalah 1 m2dengan perbandingan panjang : lebar = 2 : 1. Ukuran-ukuran selanjutnya A1, A2, A3, A4, di mana luas ukuran A1 = 1/2 luas A0, luas A2 = 1/2 luas A1 dan seterusnya. Perbandingan panjang dan lebar tetap sehingga kita bisa mencari ukuran-ukuran tersebut seperti pada tabel di atas. Selain ukuran A, ada juga ukuran kertas B dan C, namun dalam modul ini tidak kita tinjau.
Jenis Garis dan Tebal Garis
Macam-macam garis yang biasa dipakai dalam gambar teknik adalah sebagai berikut:
a. Garis kontinu
ada dua macam ketebalan yangbiasa digunakan. Yang pertama 0,2 - 0,3 mm atau 0,4 - 0,8 mm. Fungsinya :
§ melukis bagian-bagian bends yang terlihat
§ untuk garis tepi kertas gambar
b. Garis strip-strip
Ketebalannya 0,1 - 0,15 mm, kira-kira 1/2 tebal garis gambar. Berfungsi untuk melukis bagian-bagian yang tidak terlihat, di belakang irisan ataupun apabila penglihatan terhalang.
c. Garis strip-titik
Kira-kira ketebalannya 1/2 tebal garis gambar. Merupakan garis irisan atau potongan. Fungsinya:
§ garis-garis sumbu
§ tempat irisan (ditambah) huruf-huruf pads ujung dan pangkal garis ini)
§ membatasi lukisan bila sebagian bends yang dilukis dibuang bagian-bagian yang terletak di bagian muka irisan
d. Garis tipis
Ketebalannya kira-kira 0,1 mm atau kira-kira 1/2 tebal garis gambar. Berfungsi untuk:
§ garis ukuran
§ garis pembantu
§ arsiran
e. Garis titik-titik
Berfungsi untuk menyatakan bagian bangunan yang akan dibongkar.
Gambar Bahan (Penampang) Atau Simbol-Simbol Bahan
Normalisasi gambar bahan-bahan bangunan untuk memperjelas gambar teknik antara lain sebagai berikut:
Membuat dan Menata Gambar
Beberapa petunjuk untuk membuat gambar adalah sebagai berikut:
- Apa yang akan digambar serta ketentuan-ketentuan yang perlu pada gambar tersebut harus benar-benar dipahami terlebih dahulu.
- Pergunakan Skala.
- Pilih ukuran kertas yang akan digunakan.
- Pembuatan gambar:
- Gambar pada kertas harus ditempatkan sedemikian rupa agar gambar-gambar dapat tersusun secara teratur.
- Garis-garis sumbu dan garis-garis luar harus ditarik.
- Garis-garis yang tidak diperlukan harus dihapus agar tidak mengganggu.
- Gambar harus diselesaikan.
- Ukuran-ukuran yang dipergunakan harus benar-benar lengkap.
- Kotak nama harus dibuat dan diisi.
Hal-hal yang perlu dipahami adalah letak gambar; kotak nama; dan melipat kertas gambar. Sedangkan hal yang perlu diperhatikan dalam menata gambar adalah: simetris dan teratur.
Kop Gambar
Kop gambar atau kotak nama digambarkan pada bagian bawah sebelah kanan kertas gambar dan berisi keterangan gambar selengkapnya baik mengenai diri si penggambar, pemeriksa, judul gambar, ukuran, dan lain-lain. Biasanya dipakai pada ukuran kertas gambar yang keCil (AZ, A3, A) di mans dalam 1 lembar kertas gambar tidak terlalu banyakyang digambar sehingga keterangannya juga tidak perlu kertas besar (A 2, Al, Ao, 2AO). Bentuk kotak searah vertical atas ke bawah digambar di sebelah kanan kertas gambar (tepi kanan). Di sini dapat juga diisi pada catatan, perhitungan ringan yang perlu disertakan, misalnya perhitungan tangga, bersangkut paut dengan peil lantai atas dan bawah.
Melipat Gambar
Untuk menyajikan gambar secara resmi, kertas gambar harus dilipat (tidak boleh digulung) sedemikian rupa sehingga menjadi ukuran yang lebih kecil dan mudah ditumpuk. Ukuran setelah dilipat menjadi sebesar A4 atau folio baik tidur maupun berdiri. Hal yang menjadi catatan adalah:
- Nama harus selalu ada pada bagian depan.
- Ukuran lipatan A, atau folio.
- Standar di sini adalah BS 1192: 1969.
Bila dibukukan, yaitu bila gambar harus dijadikan satu dengan uraian tertulis atau perhitungan struktur, berupa buku maka harus dilipat seperti gambar berikut (bagian kanan).
Sekian tentang gambar teknik,semoga bermanfaat.
salam sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar